Om Swastyastu,
Salam Dharma Sahabat Muda Hindu Indonesia
Sebagai umat muda yang beranjak dewasa, akan menjadi sadar tantangan masa depannya. Disaat inilah akan berbalik memperhatikan dirinya juga sekelilingnya. Ia menemukan dirinya dalam roda kehidupan yang dipaksa ikut berputar. Roda mengingatkannya pada sesuatu yang bergerak maju. Inilah roda takdir baginya, yang tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan. Maka roda nasib kita sendiri harus bisa dikendalikan sendiri, bukan dibiarkan meluncur tanpa kemudi.
Roda takdir inilah karma sebenarnya yang ingin menunjukkan sahabat harus lakukan dalam memajukan diri. Roda takdir bukan perjudian nasib, meski banyak orang menyakini adanya perjudian keberuntungan atau kegagalan.
Jangan hiraukan dari sebutan perjudian nasib, karena sahabat harus melakukannya dengan kesungguhan dan kewaspadaan. Bukan malah ikut menjatuhkan diri kedalam karma perjalanan nasib kita tanpa kesadaran dan perbaikan. Perjudian hanya ingin memenangkan nasib tapi masa bodoh dari kekalahan. Dan cara itu adalah pembodohan nasib, karena kita justru membuat karma lain diatas karma sebenarnya.
Kita hidup bukan untuk itu, semua peristiwa nasib baik atau tidak bernasib baik nyatanya memiliki peran memajukan kita. Inilah saatnya mengenang perbuatan dan pengalaman yang kita sadari tak dapat bertahan lama. Setiap hari, setiap bulan kita harus ada kesadaran berbuat Dharma dari setiap kesalahan dan ketidak-mengertian kita. Hanya satu cara terbijaksana melepas ikatan karma kesulitan hidup, yaitu dengan kedisiplinan berdharma. Kita sangat yakin bahwa Sanghyang Widhi berkuasa untuk memberikan yang termudah dan terbaik bagi siapapun yang mau bersungguh-sungguh pada-Nya.
Harus ada ketegasan dan keputusan melepas tali-tali ikatan menggantung harapan dan membiarkan kesempatan berlalu begitu saja. Inilah kesadaran yang kita tunggu, menemukan keseimbangan dan keselarasan kembali pulih. Sangat tidak baik mengeluh, hidup dalam pesimis sama dengan membuat beban baru. Jangan hanya bersikap menunggu dan menerima karma, sangatlah pasif dan tidak mendukung samasekali kesadaran adanya karma untuk perubahan dan perbaikan karma sahabat sendiri.
Lakukanlah, demi perubahan dan perbaikan sepenuh hati menuju tujuan semula. Tujuan yang sahabat citakan, dari doa dan harapan ayah-ibu juga kekasih kita. Karena kita sama-sama memiliki peran tanggung-jawab pada orang yang kita kasihi dan cintai. Jangan sia-siakan mereka hidup dalam penderitaan oleh ketidakmampuan kita menjalankan perputaran roda nasib-takdir kita sendiri.
“Om Hyang Widhi,
Semoga ada nasib baik bagiku
Karuniakan kami jalan terbaik
Apapun pemberian-Mu
Aku terima dengan sepenuh hati
Semoga kebaikan datang dari segala penjuru
Om Shanti Shanti Shanti Om”
“Bersungguhlah dalam Dharma, tiada sulit hidupmu melangkah”
Semoga terlaksana – SHDN/IP
20 Des 2011
Arsip Blog
-
▼
2011
(52)
-
▼
Desember
(26)
- Dharmasastra
- Rindukan Sosok Danghyang Nirartha Dijaman Sekarang
- Misteri Ajaran Padmasana Danghyang Nirartha
- Dharma Melepas Ikatan Kesulitan Hidup
- Tawur Agung Ekadasa Rudra 1963
- Tawur Agung Pancawalikrama 2009
- Candi Sukuh-Karanganyar
- Candi Cetho-Karanganyar
- Banyaknya Nama Tuhan
- Lawanlah Keangkuhanmu
- Menerima Apapun Pemberian-Nya
- Anugerah Sebuah Kejujuran
- Kebersamaan
- Kebahagiaan Berawal Dari Kejujuran
- Mohon Karunia Cinta Dalam Dharma
- Doa Mohon Perbaikan Karma
- Aksara OM - Memuja Brahman
- Mantram Dewa Wisnu
- Pemujaan Pura Banua Kawan - Besakih
- Awali Tahun Baru Dengan Trikaya Parisudha
- Doa Kepada Ibu Pertiwi
- Memotong Kebiasaan Tak Berguna
- Perayaan Hari Saraswati
- Karunia Alam Gunung Agung
- Halangan Hidup Dalam Diri Sendiri
- Tuntunan Memulai Berdoa
-
▼
Desember
(26)