SHDN_LOGIP

SHDN-2012

SHDN-2012

17 Agu 2011

Indonesia Kini: Saatnya Pembersihan Karma


Inilah waktunya segala sesuatu yang menjadi adharma harus segera bergulir digantikan yang dharma. Sebagai negeri yang menginjak dewasa, ia menjadi sadar akan tantangan penguni negerinya. Roda takdir tidak selalu memberi apa yang kita inginkan, namun lebih menunjukkan pada sesuatu yang diperlukan untuk memajukan diri. Terkadang roda takdir bergulir di puncak kejayaan dan dilain waktu mendorong kita terhempas dan tergilas dibawah roda.

Penghuni negeri ini telah mengadili peristiwa-peristiwa tanpa terlebih dahulu memahami persoalannya. Kini penghuni negeri ini justru semakin jauh mengembangkan bahwa setiap suatu keyakinan yang berbeda adalah ancaman dan penyebab tantangan. Negeri yang dibangun dengan embel-embel kebhinekaan secara fisik dan emosi sudah menjadi bekal pertumbuhannya, namun pada gilirannya penghuni negeri ini terlampau jauh meninggalkan ruangan itu.

Emosi penghuni negeri ini sebentar bergolak, lalu sebentar kemudian pulih melambaikan saputangan putih pada negeri ini. Jiwa raga penghuni negeri ini nyatanya mudah letih (sempoyongan) juga mudah sedih (cengeng) karena dikuasai keinginan berbagai cara yang membabi buta, mudah kegemukkan (korupsi) karena keserakahan, mudah kesemutan (anti kritik) karena keangkuhan dan mudah jatuh pingsan (minta kompromi bila ketahuan) karena ketidakjujuran.

Negeri ini mempunyai jalan keluar yang mengalir pada dirinya, namun dia bukan wadah kekuasaan itu, ruangan kekuasaan itu sudah terlalu lama ditinggalkan. Negeri ini yang mau beranjak dewasa menjadi semakin serba rumit untuk mempertahankan sebagaimana keberadaan sekarang ini. Ia terus berupaya memiliki keberanian untuk mencapai kemajuan meski bisa saja sebaliknya ia harus menerima untuk menghadapi perubahan yang datang dengan sangat tiba-tiba dan tak terduga. Nusantara atau Nusa dan Antara, Indonesia atau Indo dan Nesia, seperti Ceko dan Slovakia.

Semoga saja negeri ini mau selalu menerima pembersihan karma dengan meninggalkan semua yang pernah terjadi, itupun bila penghuni negeri secara perlahan mau kembali mundur keruangan semula yang ditinggalkan begitu saja. Menempuh kembali perjalanan kesadaran-kesadaran, duduk diam dan mendengarkan seksama suara hati ibu pertiwi negeri ini.

Semoga akan ada pengadilan akhir secepatnya dari ketidakpastian, setiap penghuni negeri ini harus memperhatikan panggilan ibu pertiwinya, menerima kenyataan bahwa segala sesuatu disemesta negeri ini saling berhubungan. Saatnya membuat suatu perubahan besar dinegeri ini. Semoga saja takdir negeri ini bisa menegaskan betapa pentingnya kita menyadarkan diri, mengendalikan diri juga mempertahankan yang sudah tersedia diruangan negeri ini.

Akhir kata, sahabat muda Hindu senusantara, saatnya kita tuntaskan perjuangan negeri ini dengan kibarkan tekadmu. Kepingan jiwa Arjuna Srikandi nyatanya sudah cukup menjadi bekalmu memimpin negeri ini, ke masa depan, jangan biarkan kesalahan masa lalu dan kini menjadi karma yang berlarut-larut. Pembersihan karma harus dimulai dari sekarang. Satria-satria muda Hndu senusantara harus sebanyak mungkin bisa tampil disegala bidang bahkan birokrat nasional. Dirgahayu negeri kita, Semoga!

Salam Dharma,
SHDN-Indra Prabudjati