SHDN_LOGIP

SHDN-2012

SHDN-2012

12 Des 2006

Saatnya Membaca Weda

‘Sesungguhnya yang demikian ialah jiwa-jiwa-Ku yang telah kembali kepada-Ku dengan kesadarannya mencari dan mengingatkan dirinya, sesungguhnya yang demikianlah semakin mendekatkannya kepada-Ku’
Indraprabudjati 2005


Bertanyalah pada-Ku (pada Veda),
Setiap saat kamu inginkan
Tiada beda diantaramu, yang merasa suci maupun berdosa pada-Ku
Niscaya Ku-berikan apa yang engkau inginkan dari-Ku
Indraprabudjati 2005

Membaca Weda di zaman sekarang adalah kebutuhan dan keharusan, masihkah kita tetap mengabaikan dan bahkan malas untuk membiasakan diri dengan membaca Veda sebagaimana kita harus makan dan minum?

Sayang, kalau kita masih sangat membatasi diri dengan berbagai pengetahuan agama dengan membaca kitab-kitab suci dari-Nya. Mulailah membiasakan diri dengan berbagai bacaan yang sangat membantu kita mencerahkan dan mencerdaskan pikiran kita.

Dengan demikian tidak saja mendapatkan sebuah wawasan baru namun juga mampu membawa perubahan pola pikir dan pola hidup kita yang semakin berkualitas. Mulailah dengan membaca sloka-sloka yang anda minati, lalu beranjak ke sloka-sloka yang bertemakan hal-hal yang anda sukai pada saat itu, kemudian cobalah lagi tingkatkan minat membaca kita pada kitab-kitab lainnya tentang sastra agama, itihasa maupun renungan-renungan rohani yang sekarang sudah mulai banyak dituliskan oleh para spiritualis umat Hindu di Nusantara yang tak kalah menariknya dalam olah-mutu tulisan, kajian dan wawasannya dengan dari India maupun barat.

Pada umumnya bila dituliskan oleh penulis dari umat kita sendiri, tutur bahasa dan kajiannya amat mudah dicerna berhubung selalu mengedepankan realitas yang sesuai dengan keadaan dan suasana kita dilingkungan umat Hindu di Nusantara.

Membaca Veda adalah sebuah keharusan karenanya mutlak dibaca, dipahami dan diperbuat dengan baik dan benar. Sebagaimana sebuah kitab suci, didalamnya tertuang kalimat-kalimat suci yang mencerahkan hati dan pikiran, menyuratkan banyak berbagai anjuran dan nasehat-nasehat mulia sebagai pedoman kehidupan di duniawi dan akhirat. Bagaikan membaca 1000 buku adalah makna dari sebuah kitab suci, berbagai pengetahuan dasar sebagai pedoman bathin, penuntun kita mengarungi perjalanan kehidupan dari masa ke masa tanpa tertinggal oleh zamannya sendiri. Ia begitu kokoh, inspiratif, instruktif dan bijaksana.

Membacanya sama halnya semakin mendekatkan diri kita kehadapan Gusti Hyang Widhi yang Maha Tahu.Tak salah lagi kalau kita akan selalu senang dan damai dengan bertanya kepada-Nya melalui makna-makna sloka-sloka yang kita baca, bertanyalah dengan merenung, memikirkan dan mengamalkannya.
Rahayu, Indraprabudjati